Kamis, 20 November 2008

Karena Kasih Karunia Kita Selamat

Surat Paulus kepada jemaat di Efesus ini mengingatkan kita bahwa keselamatan yang kita terima adalah semata-mata karena kasih karunia Allah oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus. Segala perbuatan baik tidak dapat menyelamatkan kita, tetapi perbuatan baik dengan memberikan kasih/berkat kepada sesama tetap dituntut dari kita untuk menjawab kasih Allah kepada kita.

Di bawah ini kita akan melihat 2 kisah nyata;

Kisah pertama

“Ada seorang ibu yang selama bertahun-tahun harus menjalani hemodialisa (cuci darah), oleh karena ginjalnya sudah mengalami penurunan fungsi. Di dalam penderitaannya, ibu tadi masih dapat menyatakan kasihnya pada sesama yang mengalami penderitaan yang sama; dengan mobilnya ibu tersebut memberi tumpangan kepada sesamanya untuk berangkat bersama-sama ke rumah sakit”.

Kisah kedua

Lebih dari 25 tahun yang lalu, ketika saya masih kuliah di Yogyakarta, di tempat kos, saya menderita sakit dan nyaris tidak diketahui oleh seorang pun. Karena waktu itu kebetulan semua teman kos sedang pulang liburan. Saat itu ada seorang janda miskin penjual gorengan kebetulan mampir dan mendapati saya sedang tergolek sakit sendirian. Selanjutnya selama beberapa hari sampai saya sembuh janda miskin ini rela mengorbankan dirinya dan waktunya untuk merawat saya dan yang mengherankan janda miskin tersebut ternyata menolak ketika saya beri uang imbalan atas jasanya tersebut. Kasih yang dimiliki oleh kedua ibu tersebut di atas laksana kasih Kristus. Sekalipun ibu yang kedua tadi tidak pernah mengenal-Nya. Sedang ibu pertama tadi ingin menjawab kasih karunia Allah dalam diri Kristus yang menyelamatkan dengan cara menyatakan kasih dan memberi berkat kepada sesamanya.

Saya akan menutup renungan ini dengan mengajak kita semua menghayati syair lagu di bawah ini dan menyanyikan lagu yang diciptakan oleh Julita Manik;

‘Bapa Yang Kekal’

Kasih yang sempurna telah ‘ku t’rima dari Mu

Bukan karena kebaikanku,hanya oleh kasih karuniaMu

Kau pulihkan aku, layakkanku ‘tuk dapat memanggilMu Bapa

Kau b’ri yang ‘ku pinta, saat kumencari ‘ku mendapatkan

Ku ketuk pintuMu dan Kau bukakan

S’bab Kau Bapaku, Bapa yang kekal

Tak’kan Kau biarkan aku melangkah hanya sendirian

Kau selalu ada bagiku

S’bab Kau Bapaku, Bapa kekal

Sesudah kita menerima kasih yang sempurna dari Alah, Bapa yang kekal, yang menyelamatkan kita, mampukah kita juga memberikan kasih dan berkat pada sesama kita?